Pemkot Probolinggo Melaporkan upayanya Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca, Pemkot mengisi Aplikasi Aksara 07 November 2023
Jejak Kriminal | Probolinggo —MAYANGAN – “Upaya penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) terus digenjot oleh Pemerintah Kota Probolinggo. Terbaru, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan “Pengembangan di (Bappeda Litbang), pemkot Probolinggo di tempat mendorong perangkat daerah melaporkan upayanya meminimalisir efek GRK melalui pengisian aplikasi Aksara. Hadir dalam Ruang “Pertemuan Lt 2 Bappeda Litbang pada Selasa (7/11) pagi, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Data Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPU PR dan KP), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP), Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) dan Bagian Administrasi Perekonomian dan Pembangunan.
Dan”Perangkat daerah yang hadir, mengirimkan masing-masing operator input data Aksara dan dibimbing melakukan pengisian oleh narasumber dari Provinsi Jatim.
Dan”Kepala Bappeda Litbang, Diah Sajekti Widowati Sigit mengatakan, pertemuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan persepsi tentang pentingnya pembangunan rendah karbon. Juga untuk meningkatkan dan kapasitas SDM perangkat daerah dalam melakukan input data di aplikasi Aksara. Aksara merupakan Aplikasi Perencanaan dan Pemantauan Aksi Pembangunan Rendah Karbon Indonesia. Aksara hadir sebagai platform perencanaan pemantauan dan pelaporan aksi pembangunan rendah karbon secara transparan, akurat, lengkap, konsisten dan terintegrasi.
Dan”Dengan mengisi Aksara, kita bisa mengetahui capaian pembangunan rendah karbon dan mengoptimalkan capaian penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) di Kota Probolinggo,” terangnya.
Dan”Aksara memastikan tersedia atau terselenggaranya data dan informasi berupa mitigasi perubahan iklim Indonesia yang akurat dan partisipatif. Tersedianya kumpulan laporan capaian aksi mitigasi kolaboratif lintas sektoral, pusat-daerah dalam mendukung pembangunan rendah karbon Indonesia yang kredibel dan transparan. Juga tersedianya evaluasi implementasi pembangunan rendah karbon yang berimbang dan terpercaya.
Dan”Kota Probolinggo menduduki posisi peringkat kedua setelah Kabupaten Lumajang tingkat Provinsi Jawa Timur dalam pengaplikasian Aksara,” ungkap Diah sumringah.
Dan”Hal ini, lanjut Diah, menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Probolinggo atas instruksi langsung Presiden Joko Widodo untuk mendukung penurunan GRK Indonesia tahun 2060. “Probolinggo Alhamdulillah bagus. Jadi aplikasi ini memang dipantau oleh pemerintah provinsi bagaimana upaya-upaya daerah dalam menurunkan emisi gas rumah kaca. Baik itu dari segi sisi transportasi, limbah, sampah, energi dan tanah. Kita mendukung juga bahwa pengurangan emisi gas rumah kaca tahun 2060 itu harus bisa kita capai pengurangannya sampai 35% dan harus ditangani secara serius,” tuturnya.
Dan”Diah melanjutkan, sesuai dengan visi Wali Kota Probolinggo tahun 2019-2024 yang menekankan pembangunan berkelanjutan, salah satu upayanya untuk mewujudkannya adalah melalui perencanaan pembangunan rendah karbon. Di mana diperlukan data-data yang melibatkan berbagai perangkat daerah terkait yang diinput ke dalam platform aplikasi aksara.
Dan” kita tiap tahun memang harus mengisi aplikasi Aksara ini karena kita ingin menunjang pembangunan berkelanjutan. Yang mana tujuannya adalah untuk mengatasi perubahan iklim yang semakin kita rasakan seperti suhu yang tinggi, kemudian panas. Pengisian ini sudah kita lakukan tahun 2020, lanjut 2021, vakum 2022 dan sekarang tahun 2023 kita memulai mengisi lagi,” jelasnya.
Dan”Melalui pertemuan ini Diah berharap para peserta mendapat bimbingan langsung dalam pengisian aplikasi Aksara, kira-kira apa yang sudah kita inputkan data dalam aplikasi Aksara sudah sesuai. Kalau memang sudah sesuai selanjutnya kita akan lakukan monitoring dengan OPD terkait karena Bappeda sebagai koordinator pengisian Aksara. Dan“Mudah-mudahan yang menjadi operator pada masing-masing OPD ini orangnya tidak ganti-ganti ya. Karena itu akan terus bersinergi dengan Bappeda, kalaupun misalnya dia mengalami pergantian personil, paling tidak data itu sudah tersosialisasikan dulu kepada penggantinya,” pesan Diah yang menutup statemennya.(hanip)